Umat Islam kembali kehilangan pejuangnya, Syaikh Fathi Yakan. Beliau meninggal pada hari Sabtu (13/06) karena kondisi kesehatannya yang sudah menurun. Pemimpin Front Amal Islam di Lebanon ini merupakan tokoh pergerakan Islam yang karyanya banyak menjadi referensi para aktivis
Syaikh Fathi Yakan lahir di Tripoli pada 9 Februari 1933 dan di tempat kelahirannya pula jasadnya dimakamkan. Pria yang sudah mengarang lebih dari 35 buku yang diterbitkan ke berbagai bahasa tersebut meninggalkan empat orang putri dan satu orang putra.
Selain dikenal sebagai aktivis yang memiliki hubungan dekat dengan Ikhwanul Muslimin Mesir, pemegang gelar doktor ini juga terlibat aktif dalam beberapa misi perdamaian. Diantaranya adalah pada 1998-1999 dia bertindak sebagai mediator dalam proses perdamaian antara Syiria dengan Turki.
Ia sempat bekerja di Libanon pada pertengahan tahun 1950-an dan kemudian menjadi pelopor dalam pembentukan gerakan Islam. Ulama yang produktif menulis ini sempat terpilih menjadi anggota pada tahun 1992. Bukunya ‘Ihdzarû Al-Aids Al-Harakî (1989), menulis secara khusus kehancuran harakah (gerakan dakwah) di Libanon yang fenomenanya dirasakan hampir sama di beberapa negeri Muslim.
Buku-bukunya yang juga menjadi rujukan para aktivis. Diantaranya; Asas-Asas Islam, Komitmen Muslim Sejati, Robohnya Dakwah di Tangan Dai, Yang Berjatuhan di Jalan Da’wah, Membentuk Fikrah dan Visi Gerakan Islam, Prinsip-prinsip Gerakan Islam, Bahtera Penyelamat dalam Kehidupan Pendakwah, Islamic Movement: Problems and Prospectives, Ke Arah Kesatuan Gerakan Islam dan Komitmen Muslim Sejati.
Pendiri majalah al-Aman ini pernah memimpin demo besar-besaran untuk menjatuhkan PM Fuad Siniora yang menjadi “kaki tangan” Amerika. Ia juga memberi dukungan pada Gerakan Hizbullah, Libanon untuk melawan Israel. Pada 8 Desember 2006, Syaikh Yakan mengimami jamaah shalat Jumat Sunni dan Syiah sebagai simbol persatuan melawan PM Siniora.
Dalam kunjungannya ke Iran pada tahun 2007 dalam pakta pertahanan Arab dan Iran, Syaikh Yakan mengatakan, “Umat Islam seluruh dunia harus bersatu untuk melawan ancaman, agresi dan rencana jahat rezim Amerika Serikat dan Israel.” Dalam pertemuan itu, pejabat Lebanon juga memandang pentingnya pembentukkan gerakan perlawanan Islam yang anggotanya terdiri dari Syiah dan Sunni serta memperkuat perlawanan Islam di Irak.
Dalam karyanya yang berjudul Madzâ Ya’nî Intimâ`i lil Islâm, beliau menguraikan mengenai tiga jenis manusia: Pertama, manusia yang hidup hanya untuk dunia semata-mata. Kedua, manusia yang dalam hidupnya kehilangan pedoman, lalu kemudian melakukan penyimpangan dan kesesatan. Ketiga, manusia yang menganggap dunia ini sebagai ladang amal untuk di akhirat kelak.
Semoga kita semua masuk ke dalam golongan yang ketiga dan semoga Allah membalas segala amal Syaikh Fathi Yakan. Ilâhi Âmîn.
Al-Fatihah!
sumber - ejajufri
No comments:
Post a Comment